Kamis, 22 Maret 2012

IDUL ADHA




Sedikit tentang Hikmah Qurban

Allahu akbar… Allahu akbar… Allahu akbar…, Allahu akbar walillah ilham ..
Takbir berkumandang di berbagai penjuru dunia .
Ibadah qurban adalah pendidikan keikhlasan dalam beramal. Seorang Muslim yang berqurban p berarti ia telah melakukan sebuah amal yang diliputi oleh rasa ikhlas. Ikhlas dalam beramal merupakan salah satu kunci dalam beribadah qurban, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a.s.
Suri tauladan Nabi Ibrahim a.s adalah contoh yang sangat monumental yang patut ditiru oleh generasi Muslim saat ini dan sepanjang zaman. Perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim a.s serta putranya Nabi Ismail a.s. yang berjuang menaklukkan godaan syaitan yang bertubi-tubi dan terus menerus membujuk agar tidak melakukan perintah Allah SWT. Syaitan membujuk mereka supaya mengurungkan perintah Allah dengan tidak perlu menyembelih putera tersayang Ismail yang remaja belia yang diharapkan menjadi pengganti dan penerus cita-cita menegakkan dan mendakwahkan kalimat tauhid yang menjadi inti aqidah Islam.
Sejarah Nabi Ibrahim merupakan harga mati untuk kita ketahui bersama dalam rangka memetik hikmah dari tauladan yang ditampakkan beliau. Sejarah yang paling penting yang patut kita contoh yakni sejarah kehidupan beliau bersama anaknya Ismail.
Tulisan ini setidaknya dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, keikhlasan dalam beribadah merupakan hal yang sangat esensial. Tanpa keikhlasan ibadah akan sia-sia belaka. Bagi mereka yang berqurban tahun ini atau mungkin tahun-tahun sebelum dan akan datang, maka seyogyanyalah senantiasa ikhlas, agar amal tidak sia-sia. Kedua, kecintaan kita kepada Allah hendaknya melebihi segalanya. Jangan sampai karena anak, istri (wanita),harta dan jabatan membuat kita lupa kepada Allah, atau ingat akan tetapi tidak dinomorsatukan. Ini memang berat, tapi jika kita mampu, maka Allah SWT akan membalasNya dengan sesuatu yang besar pula artinya Allah Maha adil. Ketiga, Kepatuhan seorang anak terhadap orang tuanya adalah merupakan hal yang sangat penting. Begitu pentingnya, sehingga Allah SWT memperlihatkan kepada kita sebuah pemandangan yang sangat indah, yakni sejarah penyembelihan orang tua terhadap anak kandungnya sendiri, yang mana sang anak mempertontonkan ketaatannya kepada kita semua.Sekarang ini, rasanya sangat sulit menemukan orang yang bermental sebagaimana yang diperlihatkan Nabi Ismail a.s. Yang ada yaitu adanya sebagian anak justru tega mendzlimi kedua orang tuanya, mengambil harta orang tuanya, membohongi dan seterusnya walaupun masih lebih banyak anak yan taat dan berbakti. Oleh karena itu , tugas para pendidik termasuk para ibu di rumah untuk tetap istiqomah mencetak generasi-generasi profetis dan qurani. Dan terakhir adalah ibadah qurban merupakan ibadah sosial. Dengan berqurban berarti kita sudah peduli dengan lingkungan sekitar kita, khususnya bagi mereka yang hampir sepanjang tahunnya tidak mampu menikmati daging –karena tergolong fakir atau miskin. Berqurban berarti ikut membantu beban penderitaan orang lain yang lagi kesusahan. Mungkin saatnyalah kita senantiasa berempati kepada sesama agar hidup ini penuh berkah dan arti bagi diri sendiri, orang lain dan tentunya bagi Allah SWT. Amin, dan selamat Hari Raya Idul Adha 1430 H.